Prestasi Belajar Siswa Penggemar K-Pop (Studi Kasus: Lima Siswa SMA Penggemar K-Pop di JT Entertaiment Ulak Karang Padang

Authors

  • Ria Oktaviani Universitas Negeri Padang
  • Erda Fitriani Universitas Negeri Padang
  • Gusraredi Gusraredi Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.24036/crt.v1i3.21

Keywords:

Prestasi Belajar Siswa, K-Pop, JT Entertaiment

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan menyebarnya musik K-Pop (Korean Pop) di Kota Padang. Penggemar musik K-Pop membentuk kelompok-kelompok dance cover, salah satunya adalah komunitas JT Entertainment. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor prestasi belajar Siswa SMA  anggota JT Entertaiment di sekolah. Penelitian ini dianalisis dengan teori kebutuhan dari David C. McClelland, yang menggungkapkan bahwa hubungan dengan Teori kebutuhan berhubung dengan motivasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam mengikuti kelompok K-Pop maka punya hubungan dengan prestasi yang semakin meningkat, atau bahkan ada siswa yang dahulu tidak memiliki prestasi, semenjak memasuki K-Pop berprestasi yang cukup signifikan. Artinya ada hal-hal yang membuat siswa memiliki prestasi di sekolah semenjak memasuki komunitas K-Pop. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Pemilihan informan secara purposive sampling sebanyak 27 orang, Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dianalisis dengan teknik model analisis interaktif Miles dan Huberman dengan menggunakan langkah-langkah penelitian yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan faktor meningkatnya prestasi belajar kelompok K-Pop oleh kelompok dance cover dalam komunitas JT Entertainment di Kota Padang pertama (a.) dikomunitas JT Entertaiment yaitu adanya (1.) Mentor Mata pelajaran (2.) class/kelompok diskusi  (3.) class bahasa (4.) Vacum dalam kegiatan dance. Kedua yaitu (b) sekolah yang terdiri dari (1) kelas. (2) ekstrakulikuler (3) bimbel (c) keluarga, (d) individu, lebih percaya diri, memiliki daya saing.

References

Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Grafindo Persada.

Lusi, N. Gurita Budaya Populer Korea Di Indonesia. ISI Denpasar.

Maharuddin, P. (2004). Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Puspito, S. Y. (2014). Perilaku Siswa Penggemar Tayangan Korea Ditelevisi Pada Siswa SMP Negeri 1 Jogoro Kabupaten Ngawi.Jurnal. Universitas Sebelas Maret.

Strinati, D. (2007). Budaya Populer (terjemahan). Bandung: Nuansa Cendekia.

Downloads

Published

2025-03-30

How to Cite

Oktaviani, R., Fitriani, E., & Gusraredi, G. (2025). Prestasi Belajar Siswa Penggemar K-Pop (Studi Kasus: Lima Siswa SMA Penggemar K-Pop di JT Entertaiment Ulak Karang Padang. Charta Educa: Jurnal Kajian Pendidikan, 1(3), 127–132. https://doi.org/10.24036/crt.v1i3.21